Jumat, 26 Juli 2019

Susahnya Jadi Guru


Seseorang pernah berkata padaku, beberapa waktu yang lalu : " wah, kamu enak ya jadi guru, kerjanya cuma setengah hari, jam 7 sampe jam 1. Banyak liburnya, sering pulang lebih awal, gampang ijin, gajiannya tetap.. di rumah masih bisa nyambi kerja yang lain.. trus kalo lagi capé, tinggal kasih tugas aja, trus bisa ditinggal.." mendengar itu, aku cuma tersenyum, lantas kujawab : " ya udah, kamu jadi guru aja.. " padahal dalam hati aku berkata : ' kamu belum pernah sie merasakan susahnya jadi guru.. '
Seorang guru tidak hanya dituntut untuk mencerdaskan anak didik secara akademis, tetapi jg mencerdaskan akhlaq mereka, guru harus selalu menjadi teladan bagi siswa - siswanya, baik di sekolah, di rumah, maupun di masyarakat.. 24 jam. Tugas guru harus bisa dipertanggungjawabkan secara moral kepada siswa, orang tua, atasan, dinas, masyarakat, dan pastinya kepada Allah. Tanggung jawab guru tidak  hanya di dunia, tapi juga di akhirat. Sedikit saja guru melakukan kesalahan, beberapa pihak langsung menudingnya sebagai guru yang tidak profesional.. Sampai disini apakah kita masih bisa berkata ' jadi guru itu enak '?
Pemerintah saja menyadari beratnya tugas guru sehingga memberikan tunjangan profesional 100% gaji pokok pegawai yang lain.. Hal itu memang sudah sepantasnya diberikan kepada para pencetak generasi muda yang jauh dari tipikor ini.. Bahkan mungkin seharusnya 300% atau 500% gaji pokok pegawai.. karena tugas dan tanggung jawab guru jauh lebih besar dan lebih berat..
Sekian.

2 komentar: